Berpikir Dan Berjiwa Besar

07.38.00 / Diposting oleh Thoriq Maulana Rachman /

Berpikir Dan Berjiwa Besar
Dr.D.J.Schwartz
BAB 1

Kalau Anda Percaya Bisa Berhasil Atau Anda Akan Betul-Betul Berhasil

Otak atau pikiran anda adalah “Pabrik Pikiran”, pabrik yang bekerja keras, yang menghasilkan gagasan-gagasan tak terbilang banyaknya setiap hari.
Bagaimana memperkembangkan kekuatan kepaercayaan pada diri anda?
1)Berpikirlah Sukses. Jangan berpikir gagal. Di tempat kerja, di rumah, gantilah berpikir gagal dengan berpikir sukses. Apabila menghadapi situasi sukar, berpikirlah : “Aku menang”, jangan “Aku mungkin kalah”, Jika anda bersaingan dengan orang lain, berpkirlah : “Saya adalah sama dengan yang paling baik”, dan jangan : “Saya tak masuk hitungan”. Jika ada kesempatan muncul, berpikirlah : “Saya bisa melakukannya”, jangan “Saya tak bias”. Usahakan supaya pikiran unggul “Saya akan berhasil” meliputi berpikir anda. Berpikir sukses menentukan jenis pikiran anda dan membuatnya mampu berpikir rencana-rencana yang menghasilkan Sukses. Berpikir gagal membuat pikiran-pikrsn lain ysng menciptakan kegagalan.
2)Secara teratur dan ajeg ingatlah bahwa anda lebih baik dari yang anda sangka. Orang-orang yang sukses bukan supermen. Sukses tak memerlukan super-intellek. Sukses bukanlah yang misterius. Dan sukses bukan nasib-baik. Orang yang sukses adalah orang-orang biasa, yang telah memperkembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan kepada apa yang dilakukannya. Jangan---sekali-kali jangan--- menganggap diri terlalu rendah.
3)Lipatgandakan kepercayaan anda. Ukuran sukses anda sama dengan ukuran kepercayaan anda. Asyikilah tujuan-tujuan kecil maka anda akan mendapat hasil-hasil yang kecil. Asyikilah tujuan-tujuan besar, maka anda dapat hasil-hasil yang besar. Perhatikan kenyataan-kenyataan ini. Gagasan besar dan rencana-rencana besar sering lebih mudah---jelas tak lebih sukar--- daripada rencana-rencana kecil.

BAB 2

Sembuhkanlah Penyakir “Excuitis”

Perdalamlah studi anda tentang orang-orang, maka akan menemukan orang-orang yang tidak sukses yang menderita penyakit pikiran. Penyakit itu kita namakan excisitis, yang merupakan penyakit kegagalan. Tiap-tiap kegagalan menganmdung penyakit ini dalam keadaan yang parah. Dan tiap orang umumnya sekurang-kurangnya kejangkitan penyakit ini. Excusitis muncul dalam berbagai bebtuk, tapi bentuk yang parah dari penyakit excusitis adalah excusitis kesehatan, excusitis inteligensi, excusitis umur dan excusitis nasib. Marilah kita membahas cara-cara melindungi diri dari keempat penyakit itu!

Excusitis Kesehatan
“Tapi kesehatn saya jelek”. Excusitis kesehatan termasuk kategori penyakit “Saya tidk enak”, dan “Ada yang tidak beres dengan diri saya”.
Empat hal yang anda bisa lakukan untuk menyembuhkan penyakit excusitis kesehatan:
1)Jangan berbicara tentang kesehatan anda. Makin banyak anda berbicara tentang sesustu penyakit, meskipun penyakit itu hanyalah masuk angin, makin parah penyakit itu jadinya. Berbicara mengenai penyakit sama saja dengan memberi pupuk kepada tanaman. Di samping itu, berbicara mengenai kesehatan sendiri adalah kebiasaan buruk.
2)Jangan mau mencemaskan kesehatan anda.
3)Bersyukurlah sungguh-sungguh bahwa kesehatan anda sebaik sekarang. Ada suatu ungkapan kuno, yang pantas diulang-ulang : “Saya kecewa, karena sepatu saya rusak”, tetapi kekecewaan itu hilang setelah saya melihat orang yang tak mempunyai kaki. Jauh merasa senang dan bahagia adalah lebih baik daripada mengeluh tentang ”kesehatan yang kurang baik” bahwa kesehatan anda adalah seperti sekarang ini. Justeru dengan merasa syukur dan bahagia dengan kesehatan anda merupakan suntikan, yang menghentikan perkembangan penyakit-penyakit baru.
4)Sering-sering ingatkan diri sendiri,bahwa “lebih baik letih karena bekerja daripada letih karena nganggur”. Hidup ini adalah untuk dinikmati. Jangan disia-siakan. Jangan memikirkan anda akan terlentang di ranjang rumah sakit.

Excusitis Intelegensi
“Tapi diperlukan otak yang cemerlang untuk berhasil”. “Intelegence excusitis” atau merasa tidak cerdas terjadi diman-mana. Berbeda dengan excusitis-excusitis lainya, orang-orang yang mengidap penyakit ini menderita secara diam-diam. Tidak banyak orang yang terus terang mengakui bahwa mereka itu tak begitu intelligent. Biasanya, mereka merasakannya dalam hati.
Kebanyakan kita melakukan dua kesalahan dasar mengenai inteligensi kita:
1)Kita meremehkan kekuatan otak kita, dan
2)Kita terlalu menganggap hebat intelligensi orang lain.
Hal yang sangat penting: “Pikiran atau cara berpikir yang membimbimg inteligensi anda adalah jauh lebih penting dari jumlah inteligensi yang anda punyai.”
Tiga cara untuk menyembuhkn excusitis kurang cerdas:
1)Jangan meremehkan kecerdasan anda sendiri. Jangan menganggap terlalu tinggi kecerdasan orang lain. Jaangan menghargai diri sendiri terlalu rendah. Pusatkan pengetahuan anda kepada apa yang anda miliki, yang juga berupa kecerdasan. Temukanlah bakat-bakat anda yang unggul. Ingat, bahwa bukan jumlah otak yang anda punyai yang penting, akan tetapi yang berharga adalah cara anda menggunakan otak anda. Manage-lah otak anda, dan jangan prihatin tentang IQ anda.
2)Ingatlah beberapa kali setiap hari : “Sikap anda lebih penting dari kecerdasan anda”. Di rumah maupun ditempat pekerjaan, praktekanlah sikap positip anda. Lihatlah sebab-sebab anda bisa melakukan sesuatu, bukan sebab-sebab anda tak bisa melakukan sesuatu. Perkembanganlah sikap “saya akan berhasil (menang)”. Pergunakanlah intelegensi anda berapapun “jumlahnya” secara positip. Pergunakan untuk menemukan cara-cara mencapai kemenangan, tidak untuk membuktikan bahwa anda akan gagal atau kalah.
3)Ingatlah bahwa kecakapan berpikir adalah jauh lebih penting daripada kecakapan mengingat-ingat fakta-fakta. Gunakanlah pikiran anda untuk menciptakan dan memperkembangkan gagasan-gagasan.

Excusitis Umur
“Sia-sia. Saya terlalu tua atau terlalu muda”. Excusitis umur, penyakit kegagalan karena merasa umur tidak cocok, ada dua jenis. Yang satu ialah perasaan “Saya terlalu tua”, yang kedua ialah pernyataan: “Saya terlalu muda”.
Cara menyembuhkan excusitis umur adalah sebagai berikut:
1)Pandanglah umur anda yang sekarang secara positip. Katakan : “Saya, masih muda”, jangan “Saya sudah terlalu tua”. Pandanglah ke depan ke horizon-horison baru, dan rasakan secara alami “semangat muda”.
2)Hitunglah berapa banyak tahun-tahun produktip yang anda punyai. Ingatlah, bahwa orang yang berumur 30 tahun masih ada 80 persen dari masa produktipnya. Dan yang berumur 50 masih ada 40 persen --- 40 persen yang paling bagus --- dari kesempatan-kesempatan anda. Hidup ini sesungguhnya lebih panjang daripada yang kebanyakan orang bayangkan.
3)Usahakanlah supaya hari depan anda pergunakan untuk hal-hal yang anda ingin lakukan. Semua itu kasip, kalau anda membiarkan pikiran anda negatip, dan menganggap memang kasip. Lenyapkan pkiran: “Saya mestinya mulai bertahun-tahun yang lalu”. Itu berpikir gagal. Maka, sebaliknya, anda harus berpikir : “Saya akan mulai sekarang, tahu-tahun yang baik ada di depan saya”. Inilah cara orang-orang sukses berpikir.

Excusitis Nasib
“Seandainya keberuntungan yang dipergunakan untuk mereorganisasi general motors”.
Atasilah excusitis nasib dengn dua cara:
1).Akuilah adanya hukum sebab dan akibat. Periksalah baik-baik apa yang disebut “beruntung” pada seseorang. Maka yang anda ketemukan bukanlah keberuntungan, tetaoi persiapan, rencana, dan berpikir produktip, yang mengawali “keberuntungan”-nya. Amatilah, maka anda akan menemukan sebab-sebab tertentu. Mr. Succes bila ia mengalami kemunduran , ia mendapat pelajaran dan mengambil keuntungan dari kemunduran itu. Mr. Gagal biasanya kalah , ia gagal untuk belajar.
2).Janganlah anda dikuasai oleh “wishful thinking”, yang pikirannya berdasarkan keinginan-keinginan, bukan kenyataan-kenyataan. Jangan membuang waktu dengan bermimpi dan mengelamun dan mengira bisa mendapatkan sukses tanpa usaha dan jerih payah. Kita tak bisa meraih sukses semata-mata karena nasib baik. Sukses timbul dari melaksanakan gagasan-gagasan yang menguasai dasar-dasar, yang menghasilkan sukses. Jangan mengandalkan nasib baik untuk mendapatkan promosi, kemenangan dan kenikmatan-kenikmatan dalam kehidupan ini. Nasib baik tak mungkin mendatangkan hal-hal yang naik ini. Sebaiknya, pusatkan tenaga dan pikiran untuk memperkembangkan sifat-sifat dalam diri anda yang akan membuat anda seorang pemenang.

0 komentar:

Posting Komentar